Sabtu, 01 Maret 2014

4 Nov 2013
Sebuah kisah memilukan datang dari Marco Lavoie, seorang pencari kayu dan pemburu dari Quebec, Kanada. Ia tersesat di dalam hutan yang berada di sebelah barat Quebec selama hampir dua bulan. Selama dalam kondisi itu, Lavoie hidup dengan bertaruh nyawa. Tidak ada makanan, tidak ada perbekalan bahkan dia juga tidak melengkapi dirinya dengan pakaian khusus untuk mengalahkan dinginnya salji yang terus turun.

Akhirnya setelah dua bulan terkatung-katung, lelaki ini bertinjauan diselamatkan pada minggu lalu. Ia lantas dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani perawatan lantaran ketika tersesat dia beberapa kali mengalami hipeotermia dan kelaparan hebat.

Kini kisah ajaib tersebut menyisakan kenangan pahit baik itu bagi Lavoie sendiri maupun bagi orang lain yang mendengarkan kisahnya. Bagaimana tidak, demi untuk mempertahankan hidupnya, Lavoie terpaksa membunuh anjing dan memakannya. Padahal, anjing itu sebelumnya pernah menyelamatkan dirinya dari serangan beruang dan juga menjadi temannya selama berburu di padang rumput.

Sebagaimana dilapor The Australian yang mengutip pemberitaan dari portal  berita Kanada dan The Times, ISnin (4/11/2013) Lavoie membunuh anjing itu dengan cara memukulnya dengan menggunakan batu. Hanya ada satu cara bagi dirinya supaya tetap bertahan hidup, memakan anjing penyelamatnya itu.
Sementara itu anggota Polis Quebec Sarjan Ronald McInnis mengatakan, para penyiasat belum dapat memastikan kebenaran cerita tersebut. Lantaran mereka belum dapat mengesahkan cerita Lavoie yang kini masih terbaring lemah di rumah sakit.

Ia menambahkan, seekor beruang telah menyerang khemah yang digunakan oleh Lavoie pada bulan Ogos lalu. Beruang itu bertinjauan menghancurkan semua perlengkapan dan persediaan makanannya. Beruntung serangan beruang dapat  digagalkan oleh anjingnya yang pasang badan untuk menyelamatkan majikannya itu hingga si beruang pun pergi.
Namun, kisah menyedihkan sekaligus mengerikan itu ternyata baru saja dimulai. "Ini padang gurun, tidak ada seorang pun dalam radius ratusan kilometer," ucap McInnis.

Setelah diserang beruang itu, Lavoie lantas mencuba mencari bahan makanan dengan cara memancing dan berburu. Tapi ketika berburu itulah, ia mengalami cedera kaki yang membuatnya tidak dapat bergerak dalam waktu lama. Oleh kerana itu, dia   hanya    menunggu keajaiban  yang datang menolongnya.

Selama itulah, dia terpaksa membunuh anjingnya dan memakan dagingnya untuk bertahan hidup. Akhirnya pada tanggal 21 Oktober lalu, kisah hilangnya Lavoie selama berbulan-bulan ini dilaporkan oleh keluarganya. Tim penyelamat langsung melakukan operasi pencarian di tempat yang dipercayai Lavoie berada.

Namun usahaa penyelamatan tak berjalan seperti dirancang. Ribut salji hebat telah menghambat tim pencari yang menggunakan helikopter. Terhitung sejak tanggal 21 Oktober hingga 28 Oktober, pasukan penyelamat tidak bertinjauan menemui Lavoie. Hingga akhirnya dua hari kemudian pasukan penyelamat menemukan adanya perahu yang dipercayai digunakan oleh Lavoie. Lavoie pun terdeteksi setelah dia bersusah payah keluar dari balik pepohonan.

"Petugas memerlukan waktu selama tiga jam untuk mencapai lokasi dengan berjalan kaki. Lavoie sendiri ketika itu menderita hipotermia, dehidrasi dan kelaparan hebat. Dia juga tidak menggunakan sarung kaki," jelas McInnis.Adapun Lavoie sendiri tercatat berangkat sejak tanggal 15 Julai lalu dari kota Matagami. Dia pergi dengan cara menyusuri sungai Nottaway menggunakan perahu. Jalur yang mengalir ke utara hingga ke teluk Hudson ini memang dikenal sangat berbahaya.

Andre Diamond seseorang yang tinggal di sebuah pulai di dekat sungai ini sempat memperingatkan Lavoie terhadap perjalannya itu. "Ini bukan sungai yang tepat untuk bepergian seorang diri, banyak petualangan lainnya yang pergi melalui sungai ini dan tidak pernah kembali lagi," jelasnya.(Tribun Jogja/mon)

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!